Selasa, 15 Mei 2012

Sejarah Manchester City

Manchester City F.C. dibentuk pada tahun 1880 dengan nama St.Marks (West Gordon) oleh William Beastow dan Anna Connel (yang diyakini sebagai satu-satunya wanita telah mendirikan sebuah klub sepak bola profesional) serta dua orang anggota gereja St.Marks yang berbasis di Gorton, sebuah distrik di timur Manchester. Mereka mendirikan klub untuk memenuhi kebutuhan sosial, untuk menekan tingkat kriminalitas saat itu. Mereka percaya bahwa klub dapat menyatukan dan mengurangi kejahatan di timur Manchester.

Tahun 1887 mereka pindah ke markas yang baru di Hyde Road, Ardwick. Nama klub pun berubah menjadi Ardwick A.F.C. untuk menyesuaikan dengan letaknya yang baru. Ardwick mulai ikut berkompetisi di divisi 2 Football League tahun 1892. Setahun kemudian, musim 1893-1894, masalah finansial membelit klub dan setelah diorganisasi ulang akhirnya mereka berganti nama lagi menjadi Manchester City Football Club.

=== Masa Pembentukan dan Tahun Awal 1875-1894 ===
St.Marks Awal (1880-1887)

Anggota Gereja St.Marks dari Inggris, West Gorton, Manchester, mendirikan klub sepak bola yang sekarang dikenal sebagai Manchester City, untuk tujuan kemanusiaan. Mereka, berusaha untuk mengekang kekerasan geng lokal dan alkoholisme dengan membentuk kegiatan baru untuk pria lokal, sementara pengangguran yang tinggi juga melanda Timur Manchester, khususnya Gorton.

Semua orang dapat mengikutinya, tanpa memandang agama, yang pada abad ke-19 sangat sensitif. Anna Connell secara pribadi mengunjungi setiap rumah di paroki tersebut untuk menarik minat dan keterlibatan, mengundang baik Protestan dan Katolik untuk mengambil bagian dalam kegiatan baru tersebut.

Sebuah klub kriket gereja dibentuk pada tahun 1875, dengan pertandingan pertama pada 13 November 1880 melawan Gereja Baptis dari Macclesfield. Anne menyampaikan saran kepada pegawai Gereja, William Beastow. Dia menduga bahwa rutinitas sehari-hari laki-laki akan lebih baik bila disalurkan melalui permainan kolektif yang dikelola gereja, dengan cara olahraga baru, dan semakin populer di akhir abad 19 yang disebut dengan '[[sepak bola]]'. Untuk mewujudkan hal tersebut dan sebagai bagian dari keinginan Anna Connell untuk menyembuhkan penyakit sosial, sipir gereja William Beastow dan Thomas Goodbehere memulai menbentuk tim [[sepak bola]] geraja yang disebut '''St.Mark's (West Gorton)''', kadang dituliskan '''West Gorton (St.Mark's)''' pada musim dingin tahun 1880. Anna Connell dikenal sebagai satu-satunya wanita yang membentukan klub sepakbola utama Inggris.

Pertama pertandingan tim tercatat terjadi pada 13 November 1880, melawan tim gereja dari Macclesfield. St.Mark's mengenakan kemeja hitam dengan celana pendek putih. St Marks kalah dalam pertandingan 2-1, dan hanya memenangkan satu pertandingan selama musim perdana mereka di 1880-1881, dengan kemenangan atas Stalybridge Clarence Maret 1881.

Pada tahun 1884, klub bergabung dengan klub lain, yaitu '''Gorton Athletic'''. Tetapi merger berlangsung hanya beberapa bulan sebelum klub dibagi lagi. St Mark's menamakan diri mereka dengan '''Gorton A.F.C''' sementara Gorton Athletic berubah menjadi '''West Gorton Athletic'''. Dengan perubahan nama ini, tim secara bertahap kehilangan sentuhan awal agama mereka, dan nama St.Mark's perlahan memudar, dengan klub sering menempatkan St.Mark's dalam tanda kurung.

Ardwick F.C. (1887-1894) 
Pada tahun 1887, Gorton A.F.C. berubah status menjadi profesional dan pindah ke tempat baru di Hyde Road Ardwick, dan mengganti namanya menjadi '''Ardwick AFC''' untuk mencerminkan lokasi baru di timur kota. Pertandingan pertama mereka di Hyde Road pada 10 September 1887 direncanakan untuk melawan Salford AFC sebagai "grand opening" stadion baru. Tetapi pertandingan tidak jadi dilaksanakan karena Salford AFC tidak dapat bertanding.

Pada tahun 1889 terjadi bencana ledakan tambang batubara dekat Hyde Road yang menyebabkan kematian 23 penambang. '''Ardwick''' dan '''Newton Heath''', yang keduanya kemudian menjadi [[Manchester City]] dan [[Manchester United]], mengadakan pertandingan persahabatan di bawah lampu sorot, dalam rangka menghimpun dana bantuan bencana.

Pada tahun 1885 diadakan Piala Manchester ([[Manchester Cup]]) untuk pertama kalinya. Ardwick AFC menjadi lebih dikenal luas pada tahun 1891, setelah menjuarai Manchester Cup untuk pertama kalinya, mengalahkan Newton Heath 1-0 di final.

Keberhasilan ini berpengaruh terhadap keputusan [[Football Alliance]] untuk menerima Ardwick sebagai anggota untuk musim 1891-1892. [[Football Alliance]] adalah sebuah asosiasi liga sepakbola [[Inggris]] yang berlangsung selama tiga musim, 1889-1890 sampai dengan 1891-1892. Football Alliance bergabung dengan Football League pada tahun 1892, dan Ardwick AFC sebagai salah satu anggota pendiri Divisi Dua.

Masalah keuangan di musim 1893-1894 menyebabkan reorganisasi dalam klub, dan Ardwick berubah menjadi Manchester City, dengan nama resmi '''Manchester City Football Club Limited''' dan menjadi perusahaan yang terdaftar pada tanggal 16 April 1894.
 
Masa Awal Manchester City F.C 
City menjuarai divisi 2 pada tahun 1899 dan promosi ke kasta tertinggi liga Inggris, divisi satu. Prestasi awalnya ditandai dengan kemenangan atas [[Bolton Wanderers]] di final Piala FA tahun 1904. Pada tahun 1920, stadion City di [[Hyde Road]] mengalami bencana kebakaran di tribun utama. Lantas pada tahun 1923, mereka pindah ke markasnya yang baru, [[Maine Road]] yang terletak di Moss Side.

The Citizens menjuarai lagi Piala FA pada tahun 1934 dengan mengalahkan [[Porstmouth F.C.|Portsmouth]] di final. Dan gelar liga pun tak beberapa lama dapat mereka raih, tahun 1937 mereka menjuarai liga Inggris untuk pertama kalinya. Tetapi musim berikutnya mereka justru terdegradasi ke divisi 2, lucunya mereka adalah klub pencetak gol terbanyak dibanding klub manapun di liga. 20 tahun kemudian, Manchester City yang terinspirasi kan taktik bernama Revie Plan berhasil masuk final Piala FA 1955. Mereka kalah di final melawan [[Newcastle United]], tapi tahun berikutnya mereka menjuarai Piala FA dengan mengalahkan [[Birmingham City F.C.|Birmingham]] di final 3-1. Partai final tahun 1956 ini termasuk partai final Piala FA yang dikenang orang banyak karena di pertandingan itu kiper City, [[Bert Trautmann]], terus bermain walaupun mengalami patah tulang leher.

Setelah itu City tenggelam dan baru muncul ke permukaan saat [[Joe Mercer]] dan [[Malcolm Allison]] ditunjuk untuk menjadi duo manajer klub pada tahun 1965. Mereka membuat pembelian terpentingnya pada [[Mike Summerbee]] dan [[Colin Bell]]. Dua musim berikutnya, musim 1967-1968, Manchester City menjuarai divisi satu untuk kedua kalinya. Pada partai terakhir mereka memastikan gelar juara dengan kemenangan 4-3 di kandang Newcastle. Piala dan prestasi pun kemudian mulai mengalir datang. Piala FA mereka raih lagi pada tahun 1969 serta Piala Winners Eropa pertama kalinya mereka raih pada tahun 1970 dengan mengalahkan [[Gornik Zabrze]] 2-1 di final.

Rivalitas dengan klub sekota, Manchester United, selalu sengit. Salah satu partai yang banyak dikenang adalah pada partai terakhir di musim liga 1973-1974. ''Derby'' panas tak terelakkan tatkala baik City maupun United harus menang agar bisa selamat dari degradasi. Pemain legendaris MU, [[Denis Law]], mencetak satu-satunya gol kemenangan yang juga otomatis melempar rival sekotanya ke divisi 2. Tahun 1976 mereka meraih Piala Liga dengan mengalahkan Newcastle di final 2-1.
 
Periode 1980-Sekarang 
Manchester City tidak menghasilkan gelar penting dan hanya timbul-tenggelam di Premiership. Mereka hanya promosi ke divisi utama namun kemudian terdegradasi lagi ke divisi 2. Bahkan pada tahun 1996 mereka terdegradasi sampai ke divisi 3. Setelah kedatangan David Bernstein sebagai chairman yang baru, City pun mulai berbenah. Pada tahun 2001, [[Kevin Keegan]] ditunjuk untuk menangani ''Citizens'' (nama panggilan tim ini) dan mereka pun berhasil promosi ke Liga Utama.

Maret 2005 Keegan mundur dan [[Stuart Pearce]] menggantikannya sebagai caretaker atau manager sementara. Penampilan City yang cemerlang membuat Pearce diangkat sebagai manager penuh dan musim 2005-2006 Pearce membawa City menempati urutan ke-6 Liga Utama. Musim berikutnya penampilan City menurun drastis dan hanya menghuni papan bawah klasemen walaupun tidak sampai terdegradasi. Pearce akhirnya dipecat dan digantikan mantan manajer tim nasional Inggris, [[Sven Goran Eriksson]]. Pada saat itu Manchester City telah dimiliki oleh miliuner ambisius yang juga bekas perdana menteri Thailand, Thaksin Shinawatra.

Di bawah Eriksson, City tampil perkasa pada awal kompetisi namun mulai kehilangan keseimbangan mulai dari pertengahan kompetisi, walaupun demikian mereka bisa mencapai zona Piala UEFA Eropa berkat penampilan ''fair play''nya. Thaksin yang tidak sabaran sudah ingin memecat Eriksson sebelum akhir kompetisi jika saja tidak ditahan oleh fans Citizen yang merasa Thaksin terlalu semena-mena dan tidak memperhatikan keinginan fans City. Pemecatan Eriksson hanya tertunda sebentar dan benar-benar dilakukan saat akhir kompetisi.

[[Mark Hughes]], manager [[Blackburn Rovers]] dan juga mantan pemain kesayangan klub sekota [[Manchester United]], ditunjuk untuk menggantikannya. Dibawah Hughes, City berhasil menempati posisi Liga Utama Inggris pada musim 2008-09 dan juga berhasil menembus babak perempat-final [[Piala UEFA]]. Hughes hanya bertahan hingga paro musim 2009-10, dimana ia digantikan oleh [[Roberto Mancini]].

Dibawah Mancini, City berhasil menempati posisi kelima pada Liga Utama Inggris musim 2009-10. Musim berikutnya, City berhasil menjuarai Piala FA setelah mengalahkan [[Stoke City]] 1-0 dan berhasil menempati posisi ketiga pada Liga Utama, hanya perbedaan selisih gol saja yang membuat City gagal menggusur [[Chelsea F.C.|Chelsea]] dari peringkat kedua. Musim 2011-12 menandai keberhasilan City menyudahi 44 tahun puasa gelar juara Liga (terakhir pada tahun 1968) dalam kompetisi yang ketat dengan Manchester United. City berhasil juara dengan perbedaan selisih gol yang lebih baik.

Dibeli oleh Abu Dhabi United Group

Pada saat Hughes naik, sebetulnya harta Thaksin sudah di ujung tanduk pembekuan karena tuduhan korupsi selama berkuasa sebagai perdana menteri di Thailand. Thaksin yang mengerti posisinya sudah tidak memungkinkan lagi untuk terus mendanai Citizen akhirnya melepas kepemilikannya kepada pengusaha asal Uni Emirat Arab, Dr. Sulaiman Al-Fahim. Al-Fahim adalah miliuner yang lebih kaya lagi dibanding Thaksin dan tentunya lebih ambisius lagi. Hanya beberapa hari setelah kepastian kepemilikannya atas Manchester City, ia langsung membuat rekor pembelian pemain termahal Inggris dengan pembelian Robinho dari Real Madrid. Rekor harga 32,5 juta pounds itu melampaui harga 28 juta pounds yang ditawarkan Chelsea atas pemain Brazil tersebut.


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Manchester_City_F.C.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar